15 April 2013, sebuah bom meledak di dekat garis finish pada perlombaan lari di Boston, Amerika Serikat. Tiga orang meninggal dan 282 orang lainnya mengalami luka-luka. Kejadian pengeboman tersebut merupakan serangan bom terparah semenjak serangan bom 9/11 yang meruntuhkan gedung menara kembar WTC 12 tahun yang lalu. Ada begitu banyak kejadian pembunuhan manusia yang dilakukan oleh sesamanya manusia. Manusia saling membunuh, melukai dan membalas dendam. Terkadang, perilaku manusia ini bisa lebih buruk dari hewan. Bahkan seekor singa pun akan mendapat perlindungan dari komunitasnya saat sedang diserang oleh binatang lain.
Manusia kini adalah manusia yang saling menjatuhkan dan hanya mementingkan apa yang berguna bagi mereka. Masih ingatkah sekitar 10 tahun yang lalu band Black Eyed Peas mempopulerkan lagu yang berjudul “Where is The Love?” ? Judul lagu tersebut sangat pas untuk mengambarkan bagaimana perilaku manusia modern saat ini. Manusia melupakan bahwa sesamanya manusia adalah saudara mereka. Ke-egoisan telah membunuh kita secara perlahan.
Martin Buber seorang filsuf Austria yang berkebangsaan Yahudi, pernah menuliskan tentang teori hubungan antar manusia. Buber menjelaskan ada dua tipe relasi antar manusia, yang pertama I and It relationship, pada teori ini, manusia cenderung menganggap manusia lain sebagai IT, atau benda. Manusia memperlakukan sesamanya manusia sebagai benda dan cenderung tidak perduli. Kondisi manusia sekarang menjelaskan bahwa teori yang ditulis Buber benar adanya. Manusia kini menganggap sesamanya manusia sebagai IT atau benda. Mereka memperlakukan orang lain yang mereka temui sebagai benda belaka yang bisa mereka caci, hina dan yang bisa mereka perlakukan seenaknya.
Menyedihkan bukan kondisi hubungan antar manusia saat ini? Kita harus mengambil waktu dan berpikir sejenak dan mengajukan pertanyaan dalam diri. Misalnya, Bagaimana kamu memperlakukan pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah mu? Bagaimana kamu memperlakukan orang yang kamu temui di pinggiran jalan dan ternyata membutuhkan pertolongan? Akan menjadikan dunia ini lebih baik jika saja manusia bisa saling bermaafan, tanpa dendam dan keinginan saling menyakiti. Dunia akan menjadi dunia yang damai.
Martin Buber menjawab kerisauan hati kita dengan teorinya yang kedua yaitu I and Thou relationship. Thou adalah engkau dalam bahasa inggris, atau kata pengganti orang ketiga yang sifatnya sopan. Pada teori ini, Buber menjelaskan manusia memperlakukan manusia lainnya dengan perilaku yang lebih manusiawi, mereka saling memaafkan dan saling mengasihi. Manusia menumbuhkan rasa empati terhadap sesamanya manusia. Mereka saling membantu satu sama lain.
Dunia akan menjadi lebih indah kalau kita semua mau memperlukan sesama kita manusia sesuai dengan teori hubungan I and Thou. Dunia akan menjadi damai kalau kita mau saling menjaga hubungan kita dengan orang lain. Kita akan menjadi saling perduli satu sama lain. Masih adakah harapan itu? Tentu masih dan sekarang kenapa kita sendiri tidak memulainya dari hal-hal kecil? Jadikan hari mu indah karena kamu telah membuat hari orang lain indah terlebih dahulu. Jadikan senyuman itu bukan sekedar senyuman palsu tetapi tulus dan hangat. Katakan ‘Halo, Apa kabar?’ dengan hangat dan bersungguh-sungguh. Lihatlah beberapa gambar di bawah ini tentang bagaimana harapan yang terus tumbuh, tentang manusia yang sadar bahwa ada manusia lain yang membutuhkannya agar bisa tersenyum. Jadikanlah dunia mu, dunia saya dan dunia kita ini menjadi dunia yang cerah, secerah harapan itu.
This photograph of a man giving his shoes to a homeless girl in Rio de Janeiro.
17-year-old Meghan Vogel was in last place in the 3,200-meter run when she caught up to competitor Arden McMath, whose body was giving out. Instead of running past her to avoid the last-place finish, Vogel put McMath’s arm around her shoulders, carried her 30 meters, and then pushed her over the finish line before crossing it.
This interaction between a Guatemalan girl and a tourist she just met.
These photos of two children collaborating to rescue a dog who had fallen into a ravine.