a Letter from Jeonju

Kepada kamu yang pernah punya mimpi,

Mungkin hidup untukmu hanya sekedar bernapas, tak banyak yang bisa diceritakan.

Mungkin hidup ini hanya berisikan sekumpulan cerita-cerita usang, cerita-cerita yang sayang nya diceritakan juga oleh semua orang. Cerita kehidupan biasa-biasa saja mereka bilang.

Mungkin hidup hanya berlalu begitu saja, tak berubah dari masa ke waktu, hidup yang penuh tawa palsu, sedih imitasi dan banyak bumbu kebencian yang pedas.

Mungkin hidup ini tak dihargai sampai akhirnya esok tiba waktu untuk pulang ke pangkuan ilahi. Berlalu begitu saja mulai dari bangun terlalu pagi, lalu bekerja bagai boneka tanpa energi dan kemudian pulang larut atau malah sampai dini hari.

Mungkin ini hidup kamu? Hidup ku? Yah, mungkin ini hidup kita sehari-sehari.

Ayo temukan apa arti hidup untuk kamu jalani.. Lihat dunia, pergi jauh jangan lupakan kamera, tersesat lah dan jalani hidup yang penuh tawa bahagia..

Karena hidup lebih dari sekedar layar 5 inchi di smartphone terbarumu.. Karena hidup lebih dari sekedar bekerja tak tahu waktu.

Karena hidup katanya hanya sekali.. karena hidup ini untuk diceritakan kembali..

Mulai langkahkan kakimu.. dan lihatlah dunia dari sudut pandang yang baru.. Sampai jumpa lagi dalam banyak mimpi-mimpi yang seru!

Salam,
Pencerita, Jeonju, Korea

31 Oktober 2019